elektronika

THE BEST FOR YOUR APPLICATION

Rabu, 29 Januari 2014

Kode Cincin Warna Resistor

Kode Cincin Warna Resistor
++++
Cincin ke-1
Cincin ke-2
Cincin ke-3
Cincin ke-3&4
Cincin ke-4&5
Warna
R= 4&5 Cincin
R= 4&5 Cicin
R= 5 Cincin
R= 4&5 Cincin Perkalian
R= 4&5 Cincin Toleransi
Hitam
0
0
0
1⇔ 100

Coklat
1
1
1
10 ⇔ 101
± 1,00%
Merah
2
2
2
100 ⇔ 102
± 2,00%
Orange
3
3
3
1000 ⇔ 103

Kuning
4
4
4
10 000 ⇔ 104

Hijau
5
5
5
100 000 ⇔ 105
± 0,50%
Biru
6
6
6
1000 000 ⇔ 106
± 0,25%
Ungu
7
7
7
107
± 0,10%
Kelabu
8
8
8
108
± 0,05%
Putih
9
9
9
109

Emas


1/10 ⇔ 10-1
± 5,00%
Perak


1/100 ⇔ 10-2
± 10,00%
Kosong



± 20,00%
Tabel ini untuk dipergunakan pada Resistor Empat dan Lima Cincin Warna
By : Moch. Nachli
27/01/2011


sumber :
Kode Cincin Warna Resistor
++++
Cincin ke-1
Cincin ke-2
Cincin ke-3
Cincin ke-3&4
Cincin ke-4&5
Warna
R= 4&5 Cincin
R= 4&5 Cicin
R= 5 Cincin
R= 4&5 Cincin Perkalian
R= 4&5 Cincin Toleransi
Hitam
0
0
0
1⇔ 100

Coklat
1
1
1
10 ⇔ 101
± 1,00%
Merah
2
2
2
100 ⇔ 102
± 2,00%
Orange
3
3
3
1000 ⇔ 103

Kuning
4
4
4
10 000 ⇔ 104

Hijau
5
5
5
100 000 ⇔ 105
± 0,50%
Biru
6
6
6
1000 000 ⇔ 106
± 0,25%
Ungu
7
7
7
107
± 0,10%
Kelabu
8
8
8
108
± 0,05%
Putih
9
9
9
109

Emas


1/10 ⇔ 10-1
± 5,00%
Perak


1/100 ⇔ 10-2
± 10,00%
Kosong



± 20,00%
Tabel ini untuk dipergunakan pada Resistor Empat dan Lima Cincin Warna
By : Moch. Nachli
27/01/2011
http://elektronikado.blogspot.com/2011_02_01_archive.html

Dasar Rangkaian Catu daya AC menjadi DC volt




sumber  http://elektronikado.blogspot.com/2011/05/dasar-rangkaian-catu-daya-ac-menjadi-dc.html

Macam rangkaian untuk mengubah arus AC menjadi DC banyak macam-nya tapi yang perlu diketahui dan sangat penting seperti gambar disebelah kanan ini yang paling banyak digunakan pada rangkaian.

Input AC diumpan dari Trafo Adaptor, gambar paling bawah memerlukan Trafo Adaptor yang ada CT-nya yaitu merupakan titik tengah tegangan kembar.

Untuk diode yang menggunakan empat diode bisa digunakan juga Kuprok (Kuprox), terdiri dari empat kaki yang berdaya besar yaitu pemakaian Arus besar biasanya berbentuk segi empat, ada yang dilengkapi logam pendingin berbentuk sirip pendingin, untuk daya yang lebih besar lagi berbentuk segi empat dan di tengahnya ada lubang untuk memasang baut untuk merekat-kan ke pendingin tambahan, lebih baik ditambah pendingin terbuat dari logam Tembaga atau logam Aluminium. Penyaluran panas antar pelat logam kuprok dengan pendingin, lebih baik lagi jika diolesi pasta silikon biasanya berwarna putih atau putih kekuningan.

Untuk daerah operasi Voltase Capasitor, dioda atau Kuprok harus diatas daerah operasional, karena bisa menyebabkan kerusakan komponen, untuk Capacitor (Elco) bisa meledak. Misalnya DC = 12 Volt, Voltase operasional Capasitor harus di atasnya bisa dipasang Capasitor 25 Volt. Jika dipasang 12 Volt akan rusak, apa penyebabnya...setelah arus AC dirobah  menjadi arus DC masih tersisa riak gelombang AC, Tegangan DC naik menjadi kurang lebih 40% Volt dari aslinya atau V(asli) x 1,414 = V, perkalian ini dari sistem yang dipakai jaringan listrik terdiri dari tiga lilitan kawat pada Generator pembangki  Listrik menghasilkan Listrik Volt AC dan ketiga ujung lilitan disatukan dan dihubungkan ke tanah untuk Ground disini tidak terlepas dari perhitungan rumus Segitiga.

Untuk meratakan riak gelombang ini dipakai Resistor, Transistor atau IC supaya benar-benar rata dan riak gelombang AC hilang dengan cara ini DC Volt hampir sama dengan sumber tegangan AC Volt.

Gambar tidak tersambung, dalam pengertian nilainya dapat anda sesuaikan kebutuhan, kapasitas Condencator maupun Voltase-nya.

Output IC regulator ada dua macam Output DC Positif dan Output DC Negatif. Dengan penambahan IC Regulator ini Arus DC menjadi rata, riak gelombang bekas Arus AC  dapat ditekan semaksimal mungkin, sehingga hasilnya jika digunakan untuk mencatu rangkaian hasilnya baik, tidak mendengung.




Cara menghitung lilitan kawat Transformator-1

Cara menghitung lilitan kawat Transformator-1

Menghitung diameter kawat Trafo.
sumber  :
http://elektronikado.blogspot.com/2011/09/cara-menghitung-lilitan-kawat.html
Untuk menghitung diameter kawat yang diperlukan memerlukan beberapa rumus, dibawah ini rumus yang sederhana dan dapat digunakan untuk membuat trafo, perhitungan ini adalah pelengkap dari perhitungan sebelumnya dari "Cara menghitung lilitan kawat Transformator-2", dengan dua bagian artikel ini anda dapat mempraktekkan untuk membuat trafo yang diperlukan. Minimal anda akan tahu berapa Amper yang diperlukan jika jika suatu rangkaian memerlukan  Voltase dan Watt yang diketahui, dengan ini Trafo tidak akan terlalu panas karena arusnya kurang atau tidak akan drop voltasenya.

Untuk mengtung diameter kawat :
I = W / E
I = besar arus di Primer
E = Tegangan di Primer
W = Tenaga digulingan Primer

Untuk menghitung Primer belum diketahui dengan rumus :
W1 = 1.25 x W2
W1 = Tenaga Primer pada gulungan
W2 = Tenaga Sekunder pada gulungan

Untuk menghitung Tenaga Sekunder dengan rumus :
W2 = E2 x I2
W2 = Tenaga sekunder
E2 = Tegangan sekunder
I2= Arus sekunder

Hitung jika di perlukan transformator Tegangan 9 Volt dengan arus yang diperlukan sebesar 500 mA
I2 = 500 mA
E2 = 9 Volt
W2 = E2 x I2
W2 = 9 x 500 mA
W2 = 9 x 0.5 A = 4.5 Watt

Untuk menghitung besar diameter kawat Primer diketahui W2 = 4.5 Watt :
W1= 1.25 x W2
W1 = 1.25 x 4.5
W1 = 5.625 Watt = 5.6 Watt

Diketahui tegangan listrik 220 Volt, W1 = 5.6 Watt
W1 = Ix E1
I1 = W1/ E1
I1 = 5.6 / 220 = 0.025 A = 25 mA, besar diameter kawat yang diperlukan dapat dilihat di tabel kawat



Cara menghitung lilitan kawat Transformator-2

Teras besi, untuk menggulung Trafo (transformator), ada tiga macam bentuk dasar seperti tiga gambar diatas yaitu berberntuk huruf C, O dan E,dari ketiga macam bentuk ini yang paling sering dipakai dan banyak dipasaran yaitu trafo berbentuk E dan bentuk O yaitu Trafo Toroida, dipasaran dikenal pula dengan nama Trafo Donat karena bentuknya menyerupai makanan Donat lobang ditengah.

Bentuk teras besi masing-masing sangat tipis dan herlapis isolator hingga antara satu dengan lainnya terisolasi jika disusun untuk membentuk trafo diperlukan beberapa teras besi dijajar berlapis-lapis hingga membentuk luas teras besi yang diperlukan.

Keterangan gambar-4
Gambar penampang irisan trafo dilihat dari atas :
Warna kelabu lapisan teras besi.
Warna merah ilitan kawat tembaga.
Warna hijau rumah plastik tempat lilitan kawat tembaga.

Hitungan Luas Teras besi :

O = P x L
O = luas teras besi
P = panjang teras besi
L = lebar teras besi
P = 2.5
L = 2
= 2.5 x 2
= 5
Jadi luas teras besi = 5 cm persegi

Gulungan perVolt

gpV = f / O
gpV = gulungan perVolt
f = frekwensi listrik 50Hz
O = luas teras besi
f = 50Hz
= 5 cm2
gpV = 50 / 5 gpV
gpV = 10 gulungan perVolt
Jadi untuk 1 Volt memerlukan 10
gulungan kawat temhaga

Diperlukan Trafo untuk keperluan 15Volt,
dari jaringan Listrik 220Volt.
Hitung berapa jumlah gulungan Primer dan sekunder
Jika gulungan perVolt = 10 gulungan kawat tembaga.

Kerugian teras besi Sebesar 10%
Untuk menghitung
Gulungan Primer 220 Vol
Gulungan Sekunder 15 Volt.
Primer = 220Volt.
10 x 220 = 2200 gulungan
2200 x 10% = 220 gulungan
Gulungan Primer = 2200 + 220 = 2420 gulungan
Sekunder = 15Volt
10 x 15 = 150 gulungan
150 x 10% = 15 gulungan.
Gulungan sekunder 150 + 15 = 165 gulungan.


Tabel garis tengah kawat tembaga dan kemampuan menghantar Arus listrik dalam Amper dan Mili Amper.

NoGaris tengah kawat temhaga

mm
Kemampuan arus
dalam Amper

A
Kemampuan arus
dalam Mili Amper

MA
1
0.1
0.016 --- 0.024
16 --- 24
2
0.15
0.035 --- 0.053
35 --- 53
3
0.2
0.063 --- 0.094
63 --- 94
4
0.25
0.098 --- 0.174
98 --- 174
5
0.3
0.141 --- 0.212
141 --- 212
6
0.35
0.190 --- 0.289
190 –- 289
7
0.4
0.251 --- 0.377
251 --- 377
8
0.45
0.315 --- 0.477
315 --- 477
9
0.5
0.340 --- 0.588
340 --- 588
10
0.6
0.566 --- 0.849
566 --- 849
11
0.7
0.770 --- 1.160
770 --- 1160
12
0.8
1.01 --- 1.51
13
0.9
1.27 --- 191

14
1
1.57 --- 226

15
1.5
353 --- 5.30

16
2
6.28 --- 9.42

17
2.5
9.84 --- 14.33

18
3
14.14 --- 2120

19
3.5
19.24 – 28.86

2O
4
25.14 --- 37.31



transformator


Transformator 
adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik  ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. 
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.

 Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban; untuk memisahkan satu rangkain dari rangkaian yang lain; dan untuk menghambat arus searah melalukan atau mengalirkan arus bolak-balik

 Berdasarkan frekuensi, transformator dapat dikelompokkan menjadi:
1. Frekuensi daya, 50 sampai 60Hz Frekuensi pendengaran,

2. 50Hz sampai 20kHz Frekuensi radio, diatas 30kHz. 

Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator dikelompokkan menjadi: 

1.Transformatror daya 
2.Transformatror distribusi 
3.Transformatror pengukuran, yang terdiri dari atas transformator arus dan Transformator tegangan. 


Konstruksi Transformator Gambar dibawah memperlihatkan bentuk fisik dari transformator, dimana tegangan masukan (V1) berbentuk sinusioda dihubungan pada gulungan primer (N1). Arus arus masukan (I1) mengakibatkan aliran fluk (φ) pada gulungan (N1) maupun gulungan (N2). Fluk pada gulungan sekunder (N2) menyebabkan aliran arus (I2) dan tegangan (V2).   Prinsip Kerja dan Terminologi Transformator Prinsip kerja transformator dapat  dijelaskan berdasarkan induksi elektromagnetik, dimana antara sisi primer dan sisi sekunder terdapat penghubung magnetik.  Gandengan magnet ini berupa inti  besi tempat melakukan fluks bersama.  Medan magnet berperan sangat penting sebagai rangkaian proses konversi energi. Melalui medium medan magnet, bentuk energi mekanik dapat diubah menjadi energi listrik, alat konversi ini disebut generator atau sebaliknya dari bentuk energi listrik menjadi energi mekanik, sebagai alat konversi disebut motor. Pada transformator, gandengan medan magnet berfungsi untuk memindahkan dan mengubah energi listrik dari rangkaian primer ke sekunder melalui prinsip induksi elektromagnetik. Dari sisi pandangan elektris , medan magnet mampu untuk menginduksikan tegangan pada konduktor sedangkan dari sisi pandangan mekanis medan magnet sanggup untuk menghasilkan gaya dan kopel (penggandeng). Kelebihan medan magnet sebagai perangkai proses konversi energi disebabkan terjadinya bahan-bahan magnetik yang memungkinkan diperolehnya kerapatan energi yang tinggi; kerapatan energi yang tinggi ini akan menghasilkan kapasitas tenaga per unit volume mesin yang tinggi pula. Jelaslah bahwa pengertian kuantitatif tentang medan magnet dan rangkaian magnet merupakan bagian penting untuk memahami proses konversi energi listrik. Induktansi,  tegangan  pada  kumparan  didefinisikan sebagai perubahan arus terhadap waktu yang melewati kumparan tersebut.   Atau ketika terjadi perubahan arus  pada kumparan  maka terjadi perubahan fluk magnetik yang menyebabkan tejadinya perubahan induksi tegangan.   dimana: N = jumlah lilitan kumparan φ = fluk magnet


Copyright © Elektronika Dasar

Selasa, 14 Januari 2014

IC Lm 7815


sumber http://elektronikado.blogspot.com/2011/08/perata-adaptor-ic-7815-x-7915.html

Perata Adaptor IC - 7815 x 7915

Cara kerja rangkaian

Diode sifatnya meneruskan tegangan dan arus satu arah, jika pada input kita masukkan gelombang arus AC maka yang diteruskan hanya separuh gelombang, jika arus dan tegangan AC kita masukkan pada tanda negatif dioda lihat gambar maka yang akan keluar adalah separuh sinyal AC positif dan jika kita balik pada tanda positif dioda kita masukkan arus AC maka pada keluaran akan mengeluarkan separuh sinyal arus dan tegangan AC negatif.  Dengan cara ini  arus dan tegangan sinyal AC berobah menjadi Arus dan tegangan DC yang masih bekerut bentuknya separuh gelombang positif keluar dari tanda dioda positif dan separuh gelombang negatif  keluar dari tanda dioda negatif .


Gambar-1 Atas merupakan
tiga gambaran Arus DC positif
arus gelombang AC peratan gelombang penuh,
gambar ini keluar dari positif dioda
kemudian diratakan dengan ELCO dan terakhit
diratakan dengan IC merupakan Arus DC ideal
Gambar-2 Untuk arus DC negatif keluaran dioda negatif
prosesnya sama dengan gambar-1
Penggunaan empat dioda adalah setiap ada gelombang akan dirobah menjadi dua macam arus dan tegangan searah positif dan negatif terus menerus, yaitu pada satu ujung lilitan sekunder tranformator penurun tegangan bergantian sinyal positif dan negatif dengan dipakainya empat dioda ini maka rangkaian penyearah tegangan ini lebih rata karena tidak ada gelombang AC yang terbuang baik yang positif atau yang negatif lihat gambar. Untuk kebutuhan perata ini tegangan operasi diode harus 50 Volt keatas.

Fungsi kondensator Elektrolik yalah sebagai perata tegangan dan arus DC yang masih berkerut untuk diratakan, sifat dari kondensator elco ini adalah menyimpan dan membuang muatan, setelah elco isinya penuh akan membuang muatannya dan juga meneruskan Arus AC jadi berfungsi juga mem-baypass gelombang listrik 50Hz ke ground, dari sifat ini maka arus dan gelombang menjadi lebih rata, tetapi akan mengalami kenaikan tegangan kurang lebih 40% dari tegangan asli AC yang dirobah menjadi DC diukur tanpa beban, untuk elco ini dibutuhkan minimal 35 Volt dan bisa digunakan elco 50 Volt.

Untuk kebutuhan 0.5 Amper bisa digunakan elco 1000 µF dan untuk 1.5 Amper bisa digunakan 3300 µF, pada gambar C1 dan C3, untuk nilai C2 dan C4 nilainya 0.33 µF sampai 0.1 µF kebutuhan tegangan operasi elco antara  35 Volt sampai 50 Volt.

Fungsi IC adalah untuk meratakan supaya arus benar-benar rata menjadi DC murni, untuk keperluan penguat preamplifier IC tipe ini sudah cukup uintuk menghilangkan suara dengung yang berasal dari frekwensi jala-jala listrik. Untuk IC dengan kode huruf  S bisa beroperasi sampai 2 Amper, contoh 78S15, jika tidak ada kode huruf S ditengah hanya sampai Arus maksimal 1.5 Amper. Untuk kebutuhan maksimal IC harus dipasang sirip pendingin aluminium atau tembaga untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh panas karena melebihi kekuatan IC.

C2, C4 ,C6. C8 berfungsi untuk mem-bypass frekwensi tinggi ke-ground supaya tidak menggangu rangkaian yang akan disuplay tegangan karena jika ada induksi frekwensi tinggi walau tidak terdengar oleh telinga akan menurunkan kualitas suara audio terutama suara treble. Dipasangnya nilai kapasitor kecil ini juga menambah perbaikan suara treble yaitu karena pada penguatan frekwensi tinggi lebih stabil tidak terganggu fluktuasi tegangan suara treble karena di-bypass C, nilai C ini berkisar antara 0.33 µF sampai 0.1 µF Untuk C5 dan C7 nilainya bisa antara 10 µF sampai 220 µF

Transistor 2n3055


sumber:http://ujangky.blogspot.com/2008/07/transistor-2n3055.html


Transistor 2n3055


Ini cara baca transistor jengkol 2n3055...Base= input (driver), emitor ke 12 V, colector ke ground. Karena digunakan utk switching, aka emitor menuju coil negatif, coil positif ke 12 V.

1 KOMENTAR:

autotronic mengatakan...
yang kaki e bukanya ke ground n lewat resistor 0,5 0hm dulu. dan yg c ke suply arusnya..? 背タフ鞘やぎつ。。。?

Minggu, 12 Januari 2014

komponen elektro

Kapasitor 
adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan, selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).  sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.

Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain. Kapasitor sering juga disebut sebagai kondensator. Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya.

Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut penjelasanya :
1. Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah.

2. Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.

Satuan-satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :
* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad).
* 1 µFarad = 1.000 nF (nano Farad).
* 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).

Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi menjadi 2 bagian:
a. kapasitor tetap adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas.
b. kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya kapasitor ini digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco (variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search.

Fungsi kapasitor pada rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut:
1. Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.

2. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.

3. Kapasitor sebagai penggeser fasa.

4. Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.

5. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan, selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan listrik disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).  sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.

Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain. Kapasitor sering juga disebut sebagai kondensator. Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya.

Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut penjelasanya :
1. Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah.

2. Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.

Satuan-satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :
* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad).
* 1 µFarad = 1.000 nF (nano Farad).
* 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).

Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi menjadi 2 bagian:
a. kapasitor tetap adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas.
b. kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya kapasitor ini digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco (variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search.

Fungsi kapasitor pada rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut:
1. Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.

2. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.

3. Kapasitor sebagai penggeser fasa.

4. Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.

5. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.




Dioda
 adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N.Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.

SIMBOL UMUM DIODA

Simbol dioda

Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki negative = N).

FUNGSI DIODA
1. Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
2. Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
3. Pengaman / sekering
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal AC
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor

JENIS DIODA
Simbol jenis-jenis dioda

1. Dioda standar

Dioda standar

Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal.

Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Penyearah sinyal AC
2. Pemotong level
3. Sensor suhu
4. Penurun tegangan
5. Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148 (500mA).

2. LED (light emiting diode)

Simbol Dioda LED

Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan laser diode. Selain sebagai indikator beberapa LED mempunyai fungsi khusus seperti LED inframerah yang dipakai untuk transmisi pada sistem remote control dan opto sensor juga laser diode yang dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Dioda jenis ini dibias maju (forward).

3. Dioda Zener

Simbol Dioda zener

Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).

4. Dioda photo

Simbol dioda photo

Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi dioda photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD. Dioda photo dibias maju (forward).

5. Dioda varactor

Simbol Dioda varactor

Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase lock loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda varactor dibias reverse

KARAKTERISTIK DIODA
1. Bias Maju Dioda


Bias Maju Dioda

Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda dihubungkan dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.

2. Bias Mundur Dioda

Bias mundur dioda

Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant.

Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.